No | Lokasi Pengamatan | Ketinggian Terakhir | Lokasi | Kab/Kota | DAS Polder | Selisih Waktu Dengan Saat ini | Ketinggian Hari Ini | Curah Hujan 1 Minggu | Curah Hujan 1 Bulan | Curah Hujan 1 Tahun |
---|
Ilustrasi Rumah Pompa Waduk Muara Angke, Jakarta Utara.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi banjir rob di pesisir Jakarta pada 18 hingga 27 Juli 2025. Menanggapi hal ini, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Utara melakukan berbagai upaya antisipasi hingga penyiagaan penanganan potensi banjir rob.
Adapun langkah-langkah antisipasi banjir rob tersebut di antaranya pembangunan tanggul darurat ataupun tanggul mitigasi, penyiagaan pompa-pompa baik pompa stationer maupun pompa mobile dan juga pintu air serta penyiagaan Satuan Tugas (Satgas) SDA.
Tanggul Darurat
Dinas SDA juga mengambil langkah preventif dengan membangun tanggul darurat dan tanggul mitigasi di titik-titik rawan terjadi banjir rob di antaranya di Jl Mandala Bahari (Green Bay Pluit) dan juga Muara Angke, Jakarta Utara.
Pembangunan tanggul tersebut dilakukan sebagai langkah jangka pendek sambil menunggu tuntasnya pembangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A yang direncanakan bakal tuntas pada 2030 mendatang.
Tanggul NCICD Fase A
Pembangunan Tanggul National Capital Integrated Coastal Development atau NCICD Fase A merupakan salah satu upaya untuk melindungi pesisir utara Jakarta dari ancaman banjir rob di yang terintegrasi dengan sistem pengendali banjir dan sistem polder sekaligus melakukan penataan kawasan atau pengembangan pesisir pantai Jakarta.
Pelaksanaan pembangunan NCICD Fase A ini terbagi melalui Pemerintah Pusat oleh Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air. Khusus untuk Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, pengerjaan NCICD Fase A berfokus pada area pengaman pantai, garis pantai dan muara kali.
Penyiagaan Pompa Stasioner, Pompa Mobile dan Pintu Air
Berdasarkan data hingga 11 Juli 2025, tercatat ada 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi. Kemudian terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.
Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner.
Berikut daftar rumah pompa dan pintu air yang disiagakan:
Penyiagaan Satgas SDA
Dinas SDA juga menyiagakan Satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali.
Serangkaian langkah antisipasi banjir rob tersebut diharapkan efektif mengantisipasi dan mengatasi potensi limpasnya air laut ke daratan, khususnya di pesisir utara Jakarta, sehingga masyarakat dapat tetap melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, Aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mendapatkan kondisi darurat.
Komentar