Pilih Sistem GPS Tracking yang ingin diakses Mail Merge Logo GPS Alat Berat Mail Merge Logo GPS Dumptruck Mail Merge Logo GPS Pompa Mobile

Berita & Artikel

Pasukan Biru Ikut K...

Satgas Pasukan Biru Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta yang tersebar di kota-kota administrasi Jakarta turut melakukan kerja bakti pasca-aksi unjuk rasa yang terjadi sejak sepekan kebelakang.Kerja bakti bersama TNI, Masyarakat dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di sejumlah titik di Jakarta ini dilakukan pada Minggu (31/8/2025).Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga wilayah Jakarta tetap bersih dan kondusif. Kerja bakti ini juga sebagai wujud peran aktif Dinas SDA DKI Jakarta dalam menjaga Jakarta.

Pompa Pengendali Ba...

Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta membantah informasi di sosial media yang menyebut bahwa pompa pengendali banjir tidak beroperasi ketika hujan turun sehingga menyebabkan genangan ataupun banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta memastikan seluruh rumah pompa pengedali banjir di Jakarta beroperasi normal sesuai dengan SOP pada tanggal 28 Agustus 2025. Berdasarkan catatan operasional, pompa stasioner dan pompa mobile di titik-titik rawan genangan tetap aktif sesuai prosedur standar.Mengenai isu modifikasi cuaca (TMC), dapat kami sampaikan bahwa Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta tidak melakukan kegiatan tersebut. Modifikasi cuaca merupakan kewenangan BMKG dan lembaga terkait. Modifikasi cuaca terakhir dilakukan pada tanggal 17-21 Agustus 2025 oleh BPBD DKI Jakarta dengan BMKG dan TNI AU.Masyarakat diimbau tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Apabila membutuhkan informasi resmi, silakan mengakses kanal resmi Pemprov DKI Jakarta maupun Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta akan terus bekerja sama dengan seluruh instansi terkait untuk memastikan sistem pengendalian banjir berjalan optimal. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta.

Dinas SDA Bangun Cr...

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas (Sudin) SDA Kota Jakarta Timur akan melakukan pekerjaan Pembangunan Saluran Jacking dan Crossing di Jalan D.I. Panjaitan. Untuk lokasi pekerjaan Saluran Jacking berada di beberapa titik ruas Jalan D.I. Panjaitan mulai dari samping underpass Cawang sampai simpang Kalimalang. Sedangkan pekerjaan Crossing akan dilakukan di depan Unit Pengelola Penyelidikan, Pengujian dan Pengukuran Sumber Daya Air (UP4 SDA) arah Tanjung Priok.Rencananya, pengerjaaan pembangunan saluran jacking secara keseluruhan bakal dilakukan dari tanggal 11 Agustus 2025 sampai dengan 22 Desember 2025 mendatang.Berikut tahapan pengerjaan pembangunan saluran jacking tersebut akan dilakukan:1)  Joint Pit 1, starting; pelaksanaan mulai tanggal 11 Agustus - 19 Oktober 2025;Berada di depan Park Hotel; 2) Join Pit 2, arriving; pelaksanaan mulai tanggal 10 September - 16 Oktober 2025;Berada di depan Patria Park; 3) Joint Pit 3, starting; pelaksanaan mulai tanggal 14 Agustus - 22 November 2025; Berada di depan Yodya Karya; 4) Join Pit 4, arriving ; pelaksanaan mulai tanggal 14 Oktober - 22 November 2025; Berada di depan Wika Tower; 5) Joint Pit 5, starting; pelaksanaan mulai tanggal 12 September - 21 Desember 2025; Berada di depan Perumnas; 6) Join Pit 6, arriving; pelaksanaan mulai tanggal 12 November - 21 Desember 2025;Berada di depan Perumnas; 7) Joint Pit 7, starting; pelaksanaan mulai tanggal 21 Agustus - 27 November 2025; Berada di depan Brantas1; 8) Join Pit 8, arriving; pelaksanaan mulai tanggal 30 Agustus-22 Desember 2025; Berada di depan Brantas 2;Selama pekerjaan berlangsung akan terjadi pengurangan/penyempitan badan jalan. Mengingat potensi kemacetan akibat hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas.Sebagai upaya optimalisasi konsistensi lajur selama pekerjaan berlansung, dilakukan pembongkaran separator Transjakarta sepanjang ± 150 sehingga bus Transjakarta menjadi mix traffic dan dipasang kembali setelah pekerjaan selesai.Apabila terjadi kepadatan lalu lintas, u-turn/putaran balik depan gedung Wika Tower akan dilakukan penutupan secara situasional dan dialihkan berputar diatas underpass Cawang.Sementara untuk pembangunan crossing saluran akan dilakukan secara bertahap mulai dari 1 September 2025 sampai dengan 12 Desember 2025 mendatang yang dilakukan hanya di window time yaitu pukul 22.00 WIB-04.00 WIB, kemudian pada pagi hari area pekerjaan ditutup plat dan dapat dilintasi kendaraan.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta maaf jika pekerjaan pembangunan saluran ini mengganggu kenyamanan. Para pengguna jalan juga diimbau agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu–rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan.

Tinjau Rumah Pompa...

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (29/7/2025). Peninjauan ini dilakukan untuk melihat mekanisme antisipasi dan pencegahan banjir yang dilakukan di Rumah Pompa Waduk Pluit.Rumah Pompa Waduk Pluit berperan penting dalam pengendalian banjir di Jakarta, khususnya di kawasan vital seperti Istana Negara dan sekitarnya. Ia pun memastikan rumah pompa ini dapat beroperasi secara optimal.“Ini adalah waduk yang paling prioritas utama dan termasuk ada tiga pompa di sini yang melayani daerah VVIP, termasuk Istana Negara dan sebagainya. Saya ingin melihat persiapan kalau kemudian ada peristiwa banjir,” ucap Gubernur Pramono Anung.Waduk Pluit sendiri memiliki luas 80 hektare dengan daerah tangkapan air mencapai hampir 2.400 hektare. Pramono merinci, Waduk Pluit mempunyai tiga pompa besar dengan total kapasitas sebanyak 39 meter kubik per detik. Ia pun meminta jajaran Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan perawatan terhadap infrastruktur pengendalian banjir, agar dapat bekerja secara optimal saat musim hujan.  “Inilah sebenarnya wajah Jakarta itu, terutama untuk VVIP akan terdampak atau tidak, kalau ada banjir di Jakarta sebenarnya monitornya ada di sini,” tuturnya.

Update Progres Peke...

Pembangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A terus berlanjut. Hingga 17 Juli 2025, tercatat sepanjang 9,4 km tanggul pengaman pantai telah terealisasi dari total trase kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sepanjang 20,9 km. Dengan demikian, maka terdapat 11,5 km tanggul dari total 39 km trase kritis masih terus dikerjakan pembangunannya.NCICD atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) merupakan salah satu upaya untuk melindungi pesisir utara Jakarta dari ancaman banjir rob di yang terintegrasi dengan sistem pengendali banjir dan sistem polder sekaligus melakukan penataan kawasan atau pengembangan pesisir pantai Jakarta.Pelaksanaan pembangunan NCICD ini terbagi melalui Pemerintah Pusat oleh Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air. Khusus untuk Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, pengerjaan NCICD Fase A berfokus pada area pengaman pantai, garis pantai dan muara kali.Setidaknya, ada 6 lokasi klaster pembangunan NCICD di bawah kewenangan Pemprov DKI Jakarta:Kamal MuaraMuara AngkePantai MutiaraMuara Baru - Pantai TimurSunda Kelapa - Ancol BaratKali BlencongSejauh ini sejumlah wilayah telah terbangun NCICD Fase A, di antaranya  berada di Kali Kamal Muara, Kali Blencong, Muara Angke (Kali Adem), Muara Baru (Pantai Timur Muara Baru), dan Muara Angke (Pantai Muara Angke).Pembangunan tanggul pantai sebagai bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development Fase A yang bertujuan untuk mengatasi banjir rob di pesisir Jakarta ini diproyeksikan selesai pada 2030.Pembangunan PTPIN memiliki tujuan jangka panjang guna menyelamatkan wilayah daratan Jakarta serta peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta.National Capital Integrated Coastal Development merupakan sebuah program pembangunan tanggul pantai dan pengembangan kawasan pesisir Jakarta sebagai langkah pencegahan potensi bencana banjir rob. Tak hanya itu, NCICD juga diharapkan dapat menyelesaikan beberapa tantangan seperti sanitasi, dan penyediaan air yang lebih baik, konektivitas yang lebih baik dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan di wilayah pesisir Jakarta. Program ini merupakan program kolaborasi antara Kementerian PU dan Dinas SDA.Saat ini NCICD berada di Fase A yang meliputi pembangunan Tanggul Pengaman Pantai dan Muara Sungai sepanjang 39 km yang ditargetkan rampung pada tahun 2030.

Pompa hingga Satgas...

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi banjir rob di pesisir Jakarta pada 18 hingga 27 Juli 2025. Menanggapi hal ini, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Utara melakukan berbagai upaya antisipasi hingga penyiagaan penanganan potensi banjir rob.Adapun langkah-langkah antisipasi banjir rob tersebut di antaranya pembangunan tanggul darurat ataupun tanggul mitigasi, penyiagaan pompa-pompa baik pompa stationer maupun pompa mobile dan juga pintu air serta penyiagaan Satuan Tugas (Satgas) SDA.Tanggul DaruratDinas SDA juga mengambil langkah preventif dengan membangun tanggul darurat dan tanggul mitigasi di titik-titik rawan terjadi banjir rob di antaranya di Jl Mandala Bahari (Green Bay Pluit) dan juga Muara Angke, Jakarta Utara.Pembangunan tanggul tersebut dilakukan sebagai langkah jangka pendek sambil menunggu tuntasnya pembangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A yang direncanakan bakal tuntas pada 2030 mendatang.Tanggul NCICD Fase APembangunan Tanggul National Capital Integrated Coastal Development atau NCICD Fase A merupakan salah satu upaya untuk melindungi pesisir utara Jakarta dari ancaman banjir rob di yang terintegrasi dengan sistem pengendali banjir dan sistem polder sekaligus melakukan penataan kawasan atau pengembangan pesisir pantai Jakarta.Pelaksanaan pembangunan NCICD Fase A ini terbagi melalui Pemerintah Pusat oleh Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air. Khusus untuk Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, pengerjaan NCICD Fase A berfokus pada area pengaman pantai, garis pantai dan muara kali.Penyiagaan Pompa Stasioner, Pompa Mobile dan Pintu AirBerdasarkan data hingga 11 Juli 2025, tercatat ada 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi. Kemudian terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner.Berikut daftar rumah pompa dan pintu air yang disiagakan:Pintu Air MarinaPompa/Polder Kali AsinPompa AncolPompa Junction PIKPompa Muara AngkePompa Pasar IkanPompa TanjunganPenyiagaan Satgas SDADinas SDA juga menyiagakan Satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali.Serangkaian langkah antisipasi banjir rob tersebut diharapkan efektif mengantisipasi dan mengatasi potensi limpasnya air laut ke daratan, khususnya di pesisir utara Jakarta, sehingga masyarakat dapat tetap melakukan aktifitasnya sehari-hari.Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, Aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mendapatkan kondisi darurat.

Kali Cideng Jalan K...

Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan melakukan pengerukan di Waduk Setiabudi Timur, Kec. Setiabudi Jakarta Selatan.Dilakukan sejak 11 Juli 2025 dan direncanakan terus berlangsung sampai akhir tahun, kegiatan pengerukan ini mengerahkan dua unit alat berat excavator amphibi besar serta 5 unit dump truck dengan kapasitas 22 meter kubik.Memiliki luas 11.766 meter persegi, Waduk Setiabudi Timur pengerukan ini bertujuan untuk mengembalikan kedalaman 1,5 meter dengan mengangkut 17.650 meter kubik sedimen.Banyaknya sedimen yang dikeruk itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan daya tampung Waduk Setiabudi Timur sehingga dapat menampung volume air lebih besar dan mengurangi potensi banjir di kawasan Setiabudi dan sekitarnya.Tak hanya waduk, saluran air di sekitaran kawasan Kecamatan Setiabudi juga turut dikeruk, seperti yang dilakukan di Kali Cideng segmen Jl. Kuningan Mulia.Dilakukan sejak 15 Mei 2025, pengerukan Kali Cideng segmen Jl. Kuningan Mulia ini dilakukan untuk mengembalikan volume penampang basah kali/sungai sesuai aslinya. Pengerukan akan dilakukan sepanjang 527 meter dengan kedalaman 1 meter dan rencana sedimen yang diangkat 5.609 meter kubik.Pengerukan di Kali Cideng segmen Jl. Kuningan Mulia ini mengerahkan total 2 unit excavator berjenis Amphibious besar dan Excavator CAT 313 D serta 5 unit dump truck.Sedimen hasil pengerukan Waduk Setiabudi Timur maupun Kali Cideng segmen Jalan Kuningan Mulia akan dibuang ke Dumping Site CDF Ancol secara berkala.

Pesan Gubernur untu...

Penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dengan perencanaan serta persiapan yang matang dan terukur. Hal ini agar kejadian banjir pada pekan lalu dapat diminimalisir di kemudian hari.Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat memimpin Apel Siaga Penanggulangan Banjir di kawasan Kali Ciliwung, Kel. Rawajati, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).“Kita harus mempunyai planning untuk mempersiapkan Kalau terjadi banjir seperti kemarin, karena kemarin itu sesuatu yang tidak mungkin dilawan sebenarnya,” ucap Pramono.Banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah di Jakarta sejak Minggu (6/7/2025) lalu akhirnya surut pada Rabu (9/7/2025). Gubernur berkata bahwa banjir kemarin disebabkan beragam faktor, mulai dari curah hujan yang tinggi di hulu serta di Jakarta itu sendiri.Di sisi lain, lanjut dia, di pesisir utara Jakarta air laut sedang tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk mengalirkan air ke muara.“Begitu air mulai surut, maka saya perintahkan kepada Bu Ika dan teman-teman, pompa dimaksimalkan di seluruh daerah, agar kemudian airnya bisa turun ke laut.”“Saya dengan Bu Ika dan dengan Dinas terkait dan Wali Kota yang ada, tentunya hanya bisa berpikir bagaimana caranya supaya dampak dari banjir itu tidak kemana-mana, tidak meluas, tidak memakan korban. Sehingga itulah yang kita pikirkan,” tutur Pramono.Lebih jauh, mantan Menteri Sekretaris Kabinet ini menekankan agar Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dengan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta bekerja sama mengatasi banjir akibat sumbatan tali-tali air di jalan-jalan di Jakarta.“Saya minta koordinasi antara Bina Marga dengan sumber daya air, terutama untuk mengatasi tali-tali air dan sumbatan-sumbatan yang ada di sepanjang saluran air yang ada di Jakarta ini. Karena kerja sama itu diperlukan,” kata dia.Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat langsung dalam penanganan banjir di Jakarta, seperti Pasukan Biru, Pasukan Oranye, Pasukan Hijau, dan tim lainnya.“Sebagai Gubernur Jakarta bersama Wakil Gubernur, saya mengucapkan terima kasih atas peran serta saudara-saudara sekalian. Tadi saya lihat banyak yang masih menggigil karena pasti bekerja seharian, terutama juga Pasukan oren, Pasukan Biru, Pasukan ijo, Pasukan Pelangi, dan semua yang hadir di tempat ini. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih.”

Gubernur Pramono An...

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan memprioritaskan penanganan banjir dengan pengerukan badan air hingga ke area parbatasan Jakarta. Hal itu disampaikannya saat meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi di Kec. Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025).“Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” ucap Pramono.Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pengerukan di infrastruktur pengendali banjir seperti kali/sungai serta waduk/situ/embung.Pengerukan dilakukan dengan mengangkut sedimen lumpur yang mengendap di badan air yang bertujuan untuk memaksimalkan kembali daya tampung kali/sungai maupun waduk/situ/embung.Berdasarkan data hingga 4 Juli 2025, volume pengerukan di sungai/kali dan waduk/situ/embung yang dilakukan di 5 kota administrasi Jakarta telah mencapai 401.499 meter kubik (M3).Adapun pengerukan dilakukan di 204 titik dengan rincian sebagai berikut:90 titik di Jakarta Timur 43 titik di Jakarta Barat 21 titik di Jakarta Utara 32 titik di Jakarta Selatan 18 titik di Jakarta Pusat Pengerukan di waduk/situ/embung dilakukan dengan mengangkut sedimen lumpur yang mengendap untuk memaksimalkan kembali daya tampung waduk/situ/embung.Sementara pengerukan sungai/kali penting untuk menghilangkan sedimen, sampah, dan polutan, memperlancar aliran air, mencegah banjir, serta menjaga kesehatan lingkungan dan ekosistem sungai.Ketika sungai/kali dikeruk, kedalamannya akan kembali seperti semula, memungkinkan air mengalir dengan lancar, bahkan saat volume air meningkat akibat hujan deras. Dengan demikian, risiko banjir dapat diminimalkan.
Go To Top