Pilih Sistem GPS Tracking yang ingin diakses Mail Merge Logo GPS Alat Berat Mail Merge Logo GPS Dumptruck Mail Merge Logo GPS Pompa Mobile

Berita & Artikel

Tanggul NCICD di Pa...

Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah cepat merespons tanggul penahan air laut yang rembes ataupun bocor di beberapa titik di kawasan Pluit, khususnya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.Seperti diketahui, informasi mengenai kebocoran tanggul di Pantai Mutiara menjadi perbincangan publik sejak viral pada Sabtu (22/11/2025) lalu.Penanganan Tanggul Rembes Pantai MutiaraDinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah cepat merespons tanggul penahan air laut yang rembes ataupun bocor di beberapa titik di kawasan Pluit, khususnya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.Sebagai tindak lanjut, Dinas SDA sudah melakukan survey lapangan untuk mengecek kondisi tanggul di kawasan tersebut. Pemetaan juga dilakukan pada tanggul-tanggul di pesisir pantai yang terindikasi dan berpotensi mengalami rembes maupun kebocoran.Pembangunan Tanggul NCICD di Pantai MutiaraAdapun untuk penanganan jangka panjang, Dinas SDA tengah melakukan pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) di sejumlah titik kritis di pesisir utara Jakarta, salah satunya di kawasan Pantai Mutiara.Pembangunan tanggul NCICD di kawasan pesisir Pantai Mutiara dilanjutkan kembali pada tahun ini yang akan dikerjakan menggunakan skema multi years (MY) pada 2025-2027. Adapun saat ini masih dalam proses lelang.Rencananya tanggul NCICD di kawasan pesisir Pantai Mutiara akan dibangun sepanjang 530 meter, dengan rincian 430 meter di sisi timur kawasan dan sepanjang 100 meter di sisi barat.Pelaksanaan pekerjaan diharapkan dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan, yakni tahun 2027.Tanggul NCICD Eksisting di Pantai MutiaraUntuk informasi, kawasan Pantai Mutiara, Jakarta Utara ini terdapat dua bagian yaitu kawasan pesisir (darat) dan bagian pulau. Tanggul NCICD sepanjang 390 meter sebelumnya sudah terbangun pada tahun 2024 lalu. Adapun pembangunan NCICD selanjutnya akan dilakukan pada trase kritis yang sudah direncanakan.

Pembangunan dan Pen...

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas SDA Kota Jakarta Utara melakukan optimalisasi saluran di kawasan Kampung Tanah Merah, Kel. Rawa Badak, Kec. Koja, Jakarta Utara. Optimalisasi saluran yang dilakukan di antaranya dengan pengurasan saluran, pemasangan U-Ditch dan perbaikan saluran, serta pengerukan di Kali Betik.Pengurasan saluran dilakukan di RW 010 dan RW 011 Kel. Rawa Badak Selatan. Kemudian untuk pemasangan  U-Ditch dan perbaikan saluran dilakukan di Jl. Perjuangan II sepanjang 341 meter dan di Jl. Harapan Dalam sepanjang 76 meter.Sementara itu, pengerukan dilakukan di aliran Kali Betik. Pengerukan dilakukan menggunakan alat berat di sepanjang 986 meter dengan volume kurang lebih 2.068 meter kubik sedimen yang diangkut.Optimalisasi saluran ini dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap potensi genangan dan banjir memasuki musim penghujan di kawasan Kampung Tanah Merah, Kel. Rawa Badak, Kec. Koja, Jakarta Utara.Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan Kampung Tanah Harapan di Halaman Masjid Al Ikhlas RW 22, Koja, Jakarta Utara. Peresmian dilakukan secara simbolis melalui penandatanganan prasasti.Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan peresmian nama ini sebagai upaya mewujudkan kawasan yang lebih layak huni, baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan sosial. Fasilitas yang layak serta pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan warga menjadi komitmen dalam mewujudkan itu. Perubahan nama Kampung Tanah Harapan ditetapkan setelah dirinya menandatangani Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 973 Tahun 2025 tentang Penamaan Tanah Harapan di kota administrasi Jakarta Utara.“Saya sudah meminta kepada Asisten Pembangunan, Asisten Pemerintahan untuk segera mempersiapkan, memperbaiki hal yang berkaitan dengan penataan saluran air karena di sini sering banjir, jalan, kemudian juga pos bantuan hukum, dan yang lain-lain,” kata Pramono.

Dinas SDA Siagakan...

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) terus memperkuat berbagai langkah antisipatif untuk memitigasi risiko banjir akibat potensi cuaca ekstrem. Upaya ini dilakukan melalui optimalisasi infrastruktur pengendali banjir, penyiagaan sarana pendukung, hingga penguatan pemantauan di lapangan.Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menegaskan bahwa seluruh jajaran SDA telah berada dalam kesiapsiagaan penuh.“Kami memastikan seluruh perangkat pengendalian banjir dapat berfungsi optimal, baik sebelum, saat, maupun setelah terjadi hujan intensitas tinggi. Mitigasi banjir adalah kerja kolaboratif yang membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan kesiapan infrastruktur,” ucapnya.Ika mengatakan, Pemprov DKI telah menyiagakan pompa stasioner dan pompa mobile agar dapat bekerja maksimal dalam menghadapi kemungkinan genangan. Hingga 15 November 2025, tercatat:- 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi,- 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi.Pompa mobile difungsikan untuk menjangkau titik-titik genangan yang tidak terlayani pompa stasioner.Selain itu, pemeliharaan badan air dilakukan secara masif untuk memastikan kapasitas tampung dan aliran air tetap optimal. Dinas SDA telah melakukan pengerukan di sungai/kali serta waduk/situ/embung dengan total volume 756.000 m³, tersebar di 1.876 titik pengerukan:- 786 titik di Jakarta Timur- 290 titik di Jakarta Barat- 546 titik di Jakarta Utara- 93 titik di Jakarta Selatan- 161 titik di Jakarta PusatUntuk mendukung pengerukan, SDA mengoperasikan 258 unit alat berat excavator dan 449 unit dump truck. Upaya tersebut juga disertai penerapan Nature-Based Solutions (NBS) dalam pembangunan sejumlah waduk/situ/embung.Untuk kawasan pesisir, penanganan banjir rob dilakukan melalui penyiagaan pompa stasioner, pompa mobile, serta pintu air oleh Suku Dinas SDA Jakarta Utara.Rumah pompa dan pintu air yang disiagakan mencakup:- Pintu Air Marina- Pompa/Polder Kali Asin- Pompa Ancol- Pompa Junction PIK- Pompa Muara Angke- Pompa Pasar Ikan- Pompa Tanjungan- Rumah Pompa Waduk Pluit- Rumah Pompa Polder KamalTak hanya itu, sebanyak 3.908 personel Pasukan Biru turut disiagakan guna memantau kondisi lapangan, memastikan kelancaran aliran air, serta bertindak cepat jika terjadi genangan atau banjir rob.Lebih lanjut Ika mengatakan, serangkaian langkah mitigasi ini diharapkan dapat menekan dampak banjir akibat cuaca ekstrem serta menjaga aktivitas warga tetap berlangsung aman. Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan, terutama di wilayah rawan.“Kami mengajak masyarakat tetap waspada dan mengikuti informasi resmi. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bersama,” tuturnya.Untuk informasi kondisi gelombang laut dan banjir rob dapat diakses melalui:- bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut- Aplikasi JAKI- Layanan darurat 112 untuk kondisi yang membutuhkan penanganan segera.

Lomba Foto #RTBnyaJ...

Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta melalui Sobat Air Jakarta menyelenggarakan Lomba Foto #RTBnyaJakarta 2025. Mengusung 3 tema lomba, acara ini sukses dilaksanakan dan menghasilkan 4 nomonasi juara pada tiap-tiap kategori.Adapun ketiga kategori itu ialah foto seri, pasukan biru dan lanskap ruang terbuka biru (RTB).Lanskap RTBBerikut para pemenang lomba foto untuk kategori Lanskap RTB:1. Juara 1: Yogi Rahma Syukri (@kiisut)2. Juara 2: Moch. Arif Muttaqin (@santras.scape)3. Juara 3: Mega Rusiandi (@omega_205)Sementara itu untuk nominasi juara favorit diberikan kepada nama-nama berikut ini:- Muhammad Ali Vikri (@ali.vikry)- Gerdie Hutomo Nurhadi (@gerdiephotography)- Adi Sunengsih (@adisnsh08)Pasukan BiruUntuk kategori Pasukan Biru, nominasi juara jatuh kepada:1. Juara 1: Giri Wijayanto (@plesirfoto)2. Juara 2: Jiehan Herry Saputro (@ikanhiumakanbubur)3. Juara 3: Dwi Pambudo (@dpambudo)Kemudian untuk nominasi juara favorit diberikan kepada nama-nama berikut ini:- Muhammad Soleh (@msh.works)- Sofyan Efendi (@falconjawa)- Nadirsyah (@nadirsyah_sihotang)Foto SeriTiga nominasi juara juga terdapat pada kategori foto seri, di antaranya sebagai berikut:1. Juara 1: Hadi Hartono (@haddy_hartono)2. Juara 2: Fajrin Salassa (@f47rin)3. Juara 3: Dhana Kencana (@dhanakencana)Kemudian untuk juara favorit kategori foto seri jatuh kepada:- Joni Parlindungan Manurung (@mj_image)- Syaifulloh (@foto_amatirann)- Muhyiddin (@ayah_kurirrezeki)Berkolaborasi dengan @potopotokota dan @halofoto.app, Lomba Foto #RTBnyaJakarta 2025 ini diselenggarakan pada 3 Oktober - 2 November 2025.Kegiatan ini bertujuan untuk menggaungkan semangat pembangunan dan menjaga Jakarta melalui infrastruktur dan sarana prasarana pengendali banjir.Para pemenang akan mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah. Pemenang lomba telah dinilai langsung oleh seluruh dewan juri yang terlibat. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.Lomba Foto #RTBnyaJakarta 2025 ini gratis bagi semua partisipan.Para pemenang hanya akan dihubungi melalui DM Instagram masing-masing dari @sobatair.jkt. Harap berhati-hati jika ada oknum mengatasnamakan panitia yang meminta uang dan data pribadi.

Layanan Informasi T...

Dinas SDA mengikuti penilaian E-Monev Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat.Sekretaris Dinas Sumber Daya Air mewakili instansi mempresentasikan penilaian E-Monev Keterbukaan Informasi Publik.Melalui kegiatan ini, Dinas SDA menegaskan langkah nyata untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan informasi publik, agar semakin transparan, mudah diakses, dan bermanfaat bagi warga Jakarta.

Gubernur Pramono Je...

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memutuskan akan melakukan normalisasi di Kali Krukut pada tahun 2026 mendatang. Itu disampaikannya setelah melakukan kunjungan ke salah satu titik aliran Kali Krukut di kawasan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, pada Jumat (7/11/2025) kemarin.Tinjauan itu dilakukannya selepas peristiwa banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, akibat curah hujan yang sangat lebat pada Kamis (30/10/2025) pekan lalu.Walhasil, Pramono melihat bantaran Kali Krukut yang kian menyempit. Terdapat banyak bangunan yang berdiri di sisi kanan dan kiri kanal tersebut. Hal ini tentunya membuat aliran air menjadi tidak lancar sehingga berpotensi menyebabkan banjir.“Hari ini saya melihat secara langsung di salah satu titik penyebab banjir utama. Karena memang terlihat sekali aliran sungainya itu sudah tidaak normal. Banyak sekali bangunan-bangunan yang ada. Teman-teman bisa lihat sendiri, sebenarnya bangunan di atas sungai. Untuk itu kalau hujan pasti menyebabkan banjir di tempat-tempat ini,” ucapnya.Penyempitan di kawasan Petogogan ini menjadi salah satu pemicu banjir di sejumlah titik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, karena menyebabkan aliran Kali Krukut tersendat“Dampaknya adalah ini kalau di sini banjir sampai dengan Kemang Village kemudian Kem Chicks dan sebagainya, pasti akan terdampak banjir. Karena apa, airnya enggak bisa turun, airnya enggak bisa mengalir,” kata Gubernur.Untuk itu, ia memutuskan akan melakukan normalisasi pada aliran Kali Krukut segmen Kel. Petogogan. Normalisasi rencananya akan dilakukan sepanjang 1,3 kilometer (km).Upaya ini dilakukan karena optimalisasi saluran dengan pengerukan tidak sepenuhnya efektif karena memang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menyempit.“Saya sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera mematangkan tempat ini 1,3 kilo. 1,3 kilo kita akan melakukan normalisasi. karena kalau tidak dilakukan, apapun yang kita buat misalnya dengan menggali, mengeruk dan sebagainya, enggak cukup,” tutur Pramono.

Gubernur Pramono Ba...

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa Pemprov DKI akan melakukan normalisasi Kali Krukut sepanjang 1,3 kilometer di kawasan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Hal ini menyusul peristiwa banjir yang salah satunya terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, akibat hujan sangat lebat pada Kamis (30/10) lalu.Adapun wacana tersebut disampaikannya saat meninjau Kali Krukut di kawasan Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/11/2025).Dalam kunjungan tersebut, Gubernur didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Walikota Jakarta Selatan M Anwar.“Saya bersama dengan Bapak Asisten Pembangunan, Ibu Kepala Dinas Sumber Daya Air dan juga Walikota Jakarta Selatan melihat salah satu sungai yang dari waktu ke waktu selalu memberikan kontribusi banjir, yaitu Kali Krukut,” kata Pramono Anung.“Saya sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk segera mematangkan tempat ini (kawasan Kel. Petogogan, Red) sepanjang 1,3 kilo kita akan melakukan normalisasi,” imbuhnya.Gubernur melihat terdapat penyempitan di aliran Kali Krukut di beberapa titik, terutama di sekitar Kelurahan Petogogan, sehingga menimbulkan banjir di kawasan Jakarta Selatan, terutama di wilayah Kemang dan sekitarnya.Penanganan Kali Krukut akan dilakukan bersamaan dengan Kali Mampang yang bermuara di belakang Museum Satria Mandala. Kedua aliran sungai ini menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian banjir di Jakarta Selatan.Adapun proses normalisasi akan dimulai pada 2026. Pada tahap awal, akan dilakukan penetapan lokasi (penlok) dan pembebasan lahan yang terdampak.“Sungai-sungai di Jakarta memang berada di bawah koordinasi Kementerian PUPR. Tapi, pelaksanaan di lapangan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kami tidak bisa menunggu terlalu lama. Jadi, kami akan keluarkan penlok, lakukan pembebasan lahan, dan setelah itu normalisasi akan berjalan,” kata Pramono.Rencana normalisasi Kali Krukut, sambung Gubernur, sebetulnya telah direncanakan sejak sepuluh tahun lalu, namun belum terealisasi. Gubernur Pramono menegaskan tekadnya untuk mengeksekusi rencana tersebut.“Program ini sudah direncanakan sejak lama, tapi belum pernah dieksekusi. Bismillah, kali ini kita laksanakan,” katanya.Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menjelaskan bahwa rencana normalisasi Kali Krukut akan dimulai dari segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean dengan total panjang 1,3 kilometer. Dari panjang tersebut, sekitar 360 meter akan menjadi prioritas utama untuk tahap awal.“Kedatangan Bapak Gubernur hari ini sekaligus menjadi penanda dimulainya pengukuran dan pendataan bangunan yang akan terdampak. Dari total 1,3 kilometer itu, sekitar 360 meter akan kami prioritaskan, mulai dari segmen Tarakanita hingga pertigaan sekitar lokasi ini,” ucap Ika.Berdasarkan data Dinas SDA DKI Jakarta, untuk menjalankan proyek normalisasi ini, lahan yang perlu dibebaskan mencapai 1,52 hektare, meliputi 65 bidang tanah. Untuk wilayah Kelurahan Petogogan, pendataan bidang terdampak telah dilakukan, sedangkan di sisi Kelurahan Pela Mampang, proses pendataan kebutuhan lahan normalisasi masih berlangsung."Kami akan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk warga yang terdampak, agar prosesnya berjalan lancar dan transparan,” tuturnya.

Langkah Terpadu Per...

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung lokasi tanggul jebol di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/11). Tanggul tersebut jebol akibat hujan deras yang terjadi pada Kamis (30/10).Gubernur Pramono menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melakukan langkah perbaikan sekaligus menyiapkan rencana penanganan jangka menengah dan panjang untuk mencegah kejadian serupa.“Saya melihat langsung kondisi tanggul yang roboh akibat curah hujan tinggi. Untuk menyelesaikan persoalan di Jati Padang ini, kami telah berdiskusi dengan Pak Walikota, Kepala Dinas Sumber Daya Air, dan Asisten Pembangunan. Ada dua langkah utama yang akan dilakukan,” ujar Gubernur Pramono di lokasi.Sebagai tindak lanjut jangka pendek, Pemprov DKI Jakarta segera memperbaiki tanggul yang jebol sepanjang sekitar 40 meter. Langkah ini diambil agar fungsi tanggul dapat kembali normal dan memberikan perlindungan bagi warga sekitar dari potensi luapan air.Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan rencana penanganan jangka menengah hingga panjang. Mengingat kawasan Jati Padang merupakan daerah tangkapan air (catchment area) dan muara dari Kali Krukut, penataan kawasan akan dilakukan secara menyeluruh.“Untuk jangka menengah dan panjang, kami akan menyiapkan konsep penanganan terpadu. Di area seluas sekitar 7 hektare, wilayah ini akan kami rancang menjadi catchment area, sekaligus dapat dikembangkan sebagai rumah susun dan ruang rekreasi masyarakat. Dengan begitu, penanganannya tidak parsial, tetapi menyeluruh,” jelasnya.Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mempercepat rehabilitasi infrastruktur pengendalian banjir, memperkuat fungsi tanggul, meningkatkan kapasitas pompa, serta memperluas ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai daerah resapan air.“Penanganan tidak boleh lagi bersifat reaktif. Kita harus menyelesaikan akar persoalan agar warga di kawasan seperti Jati Padang tidak lagi terdampak setiap musim hujan,” tegas Gubernur Pramono.Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam menangani dampak awal banjir. Ia menilai koordinasi yang baik menjadi kunci dalam memperkuat sistem pengendalian air di kawasan rawan genangan.Sementara itu, Ketua RW 06 Jati Padang, Abdul Kohar, menyampaikan, wilayah terdampak mencakup beberapa rukun tetangga, antara lain RT 03, RT 04, dan RT 14, dengan total sekitar 1.200 hingga 1.500 kepala keluarga (KK).“Alhamdulillah, semua dapat kita atasi bersama berkat dukungan dari kelurahan dan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi, dan kondisi sudah aman sejak hari kedua,” ujarnya.

Tanggul di Jakarta...

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta mencatat sedikitnya lima titik tanggul roboh dan tiga titik tanggul longsor di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan akibat hujan sangat lebat yang melanda pada Kamis (30/10) malam. Peristiwa ini disebabkan oleh tingginya debit air di beberapa aliran sungai dan saluran penghubung di kawasan tersebut.Berikut rincian lokasi tanggul yang mengalami kerusakan:Tanggul Roboh: Tanggul di Kemang Village (Lippo Mall Kemang) dari aliran Kali Krukut, sepanjang 13,5 meter. Tanggul Jatipadang, Pasar Minggu dari aliran PHB Pulo, sisi Sabili sepanjang 25 meter dan sisi lah kosong 25 meter (total 40 meter). Tanggul di Kali Krukut segmen Plaza Bisnis Kemang, sepanjang 30 meter. Tanggul di Jl. Kemang Utara IX, Mampang Prapatan dari aliran Kali Mampang, sepanjang 6 meter. Tanggul di Jl. Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha) dari aliran Kali Krukut, sepanjang 3meter.Tanggul Longsor: Jl. Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung, sepanjang 6 meter. Jl. Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu dari aliran Kali Ciliwung, sepanjang 14 meter. Jl. Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru dari aliran PHB Adityawarman, sepanjang 25 meter.Kerusakan tanggul disebabkan oleh tekanan debit air tinggi di Kali Krukut, Kali Mampang, dan PHB Pulo, sedangkan longsor terjadi akibat pengikisan dinding tanggul oleh curah hujan yang ekstrem.Sebagai tindak lanjut, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan telah melakukan penanganan darurat deng membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir untuk menahan limpasan air di lokasi- lokasi terdampak.“Kami telah menurunkan tim ke seluruh titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini kami fokus mencegah limpasan air agar tidak meluas ke pemukiman warga," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Hendri.Selain itu, pada titik-titik longsor telah dilakukan pemasangan crucuk kayu dolken dan karung pas sebagai langkah sementara. Untuk Jl. Adityawarman, akan dilakukan pembangunan turap permanen guna memperkuat struktur tebing sungai.“Perbaikan fisik permanen diperkirakan memakan waktu antara dua hingga tiga bulan, menyesuaikan kondisi cuaca dan ketinggian muka air di lapangan,” ujarnya.Dinas SDA juga tengah menghitung estimasi biaya perbaikan dan melakukan pengecekan tanggul di titik- titik krusial lainnya guna mencegah kerusakan lanjutan dan potensi banjir.Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap infrastrukt pengendali banjir, terutama di kawasan rawan seperti Jakarta Selatan.“Kami berharap proses perbaikan tanggul ini berjalan maksimal agar risiko banjir dapat diminimalisir dan keamanan warga tetap terjaga. Pemerintah akan terus berkoordinasi lintas instansi untuk mempercepat penanganan di lapangan,” ucap Hendri.
Go To Top