No | Lokasi Pengamatan | Ketinggian Terakhir | Lokasi | Kab/Kota | DAS Polder | Selisih Waktu Dengan Saat ini | Ketinggian Hari Ini | Curah Hujan 1 Minggu | Curah Hujan 1 Bulan | Curah Hujan 1 Tahun |
---|
(Ilustrasi) - Rumah Pompa Polder Kamal
JAKARTA – Berbicara soal banjir tak lepas dari infrastruktur pengendali banjir seperti waduk/embung dan saluran drainase. Namun ternyata ada salah satu sistem lagi yang punya peran penting untuk mengendalikan banjir Jakarta, ialah sistem polder.
Lantas, apa itu polder? Dan bagaimana sistem ini bekerja?
Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir dengan kelengkapan bangunan sarana fisik, yang meliputi saluran drainase, kolam retensi, pompa air, yang dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan.
Sistem polder merupakan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya air yang efektif untuk mengatasi masalah banjir, mengatur drainase, dan memanfaatkan lahan di daerah rendah. Teknologi ini menjadi solusi di wilayah pesisir atau dataran rendah yang rentan terhadap genangan air akibat pasang surut laut atau meluapnya sungai.
Dengan menggunakan dinding polder, pompa air, saluran drainase, dan pintu air, sistem ini memungkinkan area rendah tetap kering sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemukiman, pertanian, atau infrastruktur lainnya.
Untuk mendukung operasionalnya, sistem polder ini terdiri beberapa komponen sebagai berikut:
Dengan sistem polder, maka lokasi rawan banjir akan dibatasi dengan jelas, sehingga elevasi muka air, debit dan volume air yang harus dikeluarkan dari sistem dapat dikendalikan. Oleh karena itu, sistem polder disebut juga sebagai sistem drainase yang terkendali.
Sistem ini dipakai untuk daerah-daerah rendah dan daerah yang berupa cekungan, ketika air tidak dapat mengalir secara gravitasi. Agar daerah ini tidak tergenang, maka dibuat saluran yang mengelilingi cekungan. Air yang tertangkap dalam daerah cekungan itu sendiri ditampung di dalam suatu waduk, dan selanjutnya dipompa ke kolam tampungan.
Komentar