No | Lokasi Pengamatan | Ketinggian Terakhir | Lokasi | Kab/Kota | DAS Polder | Selisih Waktu Dengan Saat ini | Ketinggian Hari Ini | Curah Hujan 1 Minggu | Curah Hujan 1 Bulan | Curah Hujan 1 Tahun |
---|
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) didampingi Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum saat meninjau Rumah Pompa Sunter C, di Jalan Danau Sunter Utara, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (26/5/2025).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Rumah Pompa Sunter C di Jalan Danau Sunter Utara, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (26/5/2025). Pembangunan Rumah Pompa Sunter C dibangun untuk mengoptimalkan Saluran Phb. Sunter C sebagai ekosistem pengendalian banjir dengan tujuan untuk mengatasi genangan yang terdampak di Kelurahan Sunter Agung dan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan bahwa pembangunan Rumah Pompa Sunter C ini menjadi bentuk kesungguhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan banjir.
"Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan kepada teman-teman sekalian bahwa Pemerintah DKI Jakarta secara sungguh-sungguh ingin menangani persoalan banjir," ucapnya.
Rumah Pompa Sunter C ini dilengkapi dengan 3 unit pompa berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik serta satu unit pompa lumpur berkapasitas 250 liter per detik.
Pembangunan Rumah Pompa Sunter C didasarkan pada pengamatan genangan dari tahun 2020 - 2023, yang mana terdapat genangan berulang di Jalan Danau Sunter Utara Kelurahan Sunter Agung dan Jalan Gaya Motor Kelurahan Sungai Bambu dengan ketinggian 20-50 cm.
Pembangunan rumah pompa ini menghabiskan anggaran sebesar Rp80 miliar, dengan rincian masing-masing unit pompa senilai Rp10 miliar dan sisanya digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana rumah pompa tersebut.
"Jadi lengkap dengan pipa, dengan fasilitas dan sebagainya kurang lebih 80M. Sehingga bagian dari transparansi yang akan kami lakukan semua yang kami buat budgetnya akan kami buka untuk publik supaya publik juga akan mengetahuinya," kata Gubernur.
Dalam pengoperasiannya, Rumah Pompa Sunter C dilengkapi dengan sistem digital sehingga setiap pompa yang sedang bekerja dapat dipantau langsung secara real time.
"Saya sudah melihat secara langsung ada tiga pompa utama dan cara penanganannya sudah betul-betul secara digital, diketahui secara langsung," ucap Pramono.
Kehadiran rumah pompa ini, lanjut Gubernur, sebagai langkah Pemprov Jakarta dalam menangani banjir, khususnya yang disebabkan oleh hujan lokal.
"Menurut saya ini sebagai salah satu contoh penanganan banjir-banjir yang bersifat spot lokal di Jakarta, karena seperti yang saya sampaikan pada prinsipnya banjir ada tiga, banjir kiriman, banjir spot lokal, kemudian banjir karena rob," tuturnya.
Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ika Agustin Ningrum, berujar bahwa rumah pompa ini memiliki saluran penyimpanan air sepanjang 2,2 kilometer dan mampu mengendalikan banjir di area seluas kurang lebih 20 hektare.
“Permasalahan di daerah ini adalah, jadi kalau banjir jalan-jalan di Sunter Agung ini, sudah rata dengan sungainya, dan kalau curah hujannya masih 100 sampai dengan 150 mm, infrastruktur kita sudah siap. Tetapi kalau curah hujannya lebih dari itu, maka kita perlu pembangunan infrastruktur, oleh karena itu dibangunlah rumah pompa sunter C,” ucap Ika.
Rumah Pompa Sunter C ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas Polder Sunter Selatan dan Polder Sunter Utara sebagai Ekosistem Pengendalian Banjir, menurunkan tinggi muka air di Saluran Phb. Sunter C sehingga sistem saluran di sisi Utara dan Selatan Jalan Danau Sunter Utara dapat berfungsi secara optimal untuk pengendalian banjir, serta mengurangi beban aliran banjir yang menuju Danau Sunter Utara dan Danau Sunter Selatan.
Komentar